MACAM SUMBER CAHAYA DAN SUHU WARNA CAHAYA
Di
sekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang dapat
memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya,
yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.
1. Cahaya
Alam (Natural Ligthing)
Yang
termasuk cahaya alam adalah cahaya matahari dan bintang.
2. Cahaya
Buatan (Artifasial)
Cahaya
buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya
buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.
Kedua sumber cahaya ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan antara lain:
1.
sumber cahaya alami memiliki sifat tidak menentu,
tergantung pada iklim, musim, dan cuaca. Sinar ultraviolet(UV) yang terkandung
dalam cahaya alami dapat merusak struktur permukaan material.
2.
Sedangkan
cahaya buatan membutuhkan biaya tertentu, namun peletakan dan kestabilan cahaya
dapat diatur.
Sumber cahaya alami yang masuk melalui skylightataupun
jendela dapat dirancang secara langsung maupun tidak langsung. Dengan
penambahan aksesoris seperti tirai, kaca film, ataupun bidang yang disususn
pada lubang cahaya sebagai penghalang atau penyaring cahaya akan memberikan
efek tertentu dalam ruang dalam. Sedangkan sumber cahaya buatan awalnya
mengalami kesulitan untuk penempatan posisi dan untuk mempertahankan kestabilan
kuat cahayanya.
Namun dengan semakin berkembangnya zaman, cahaya buatan menjadi mudah untuk diaplikasikan di berbagai tempat dan kuat cahayanya dapat diatur sesuai keinginan
Namun dengan semakin berkembangnya zaman, cahaya buatan menjadi mudah untuk diaplikasikan di berbagai tempat dan kuat cahayanya dapat diatur sesuai keinginan
penggunanya.
Masing-masing sumber cahaya tersebut mempunyai
karakter dan warna cahaya yang berbeda. Dan hal ini yang menjadi alasan mengapa
kamera mempunyai fasiltas White Balance yang dapat mengatur suhu cahaya melalui
kelvin.
Suhu
cahaya dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Daylight, Tungsten dan Fluorescent.
1. Daylight
: Warna bcenderung biru ke putih-putihan. Seperti warna matahati di pagi hari.
2. Tungsten
: Warna cengderung kuning ke oranye. Seperti matahati sore dan lampu petromak.
3. Fluorescent
: Warna cenderung hijau ke putih-putihan. Seperti lampu neon.
Pada
saat kita berada di suatu ruangan, cahaya dari lampu akan menerangi ruangan
tersebut dan merambat lurus dari sumbernya. Ketika ada sebuah penghalang yang
menghalangi cahaya yang datang, maka akan terbentuk daerah gelap di tempat
dimana cahaya terhalang. Daerah itu dinamakan daerah bayangan. Apabilla sumber
cahaya cukup besar, terkadang terbentuk dua bagian bayangan (Gambar 1). daerah
dimana sumber cahaya terhalang seluruhnya dinamakan umbra dan
daerah dimana cahaya terhalang sebagian dinamakan penumbra.
Benda-benda gelap yang menghalangi cahaya dinamakan opaque atau benda
tidak tembus cahaya.
Gambar 1.
Bayangan Umbra dan Penumbra
Tidak
semua benda dapat menghalangi cahaya. Benda-benda bening bahkan dapat ditembus cahaya.
Misalnya, kaca jendela rumah kita. Pantulan sinar matahari dapat masuk ke ruang
tamu rumah kita sehingga ruang tamu tersebut menjadi terang, walaupun ketika
itu lampu tidak dinyalakan. Benda-benda bening ini biasanya dinamakan benda transparans.
Ada benda lain yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang datang dan
menyebarkan sebagian cahaya yang lainnya. Benda seperti ini dinamakan benda transluens
atau benda tembus cahaya. Contohnya kain gorden tipis, dan beberapa jenis
plastik.
Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
untuk memperoleh pencahayaan yang optimal dan dapat memnuhi fungsi supaya mata
dapat melihat dengan jelas dan nyaman yaitu:
1.
tingkat kuat penerangan (lighting level)
2.
distribusi kepadatan cahaya (luminance distribute on)
3.
pembatasan kesilauan (limitation of glare)
4. kondisi dan iklim ruangan.
KARAKTER
CAHAYA
Cahaya juga mempunyai karakter, yang dibagi menjadi
2 (dua), yaitu Hard-light dan Soft-Light. Masing-masing mempunyai
intensitas dan karakter yang berbeda. Artinya, ini juga akan berpengaruh
terhadap timbulnya Shadow atau banyangan. Lantas, apa hubungannya dengan
eksposur?. Setiap kali melakukan pengukuran eksposur, maka Metering pada kamera
juga akan mengukur intensitas yang berbeda pada kedua karakter cahaya
tersebut.
BENDA
– BENDA YANG DAPAT MEMANTULKAN CAHAYA
Sebagaimana
Kita ketahui bahwa Kita dapat melihat sebuah benda kalau ada cahaya yang datang
dari benda itu dan masuk ke mata kita. Benda-benda yang dapat memancarkan
cahayanya sendiri disebut Sumber Cahaya. Contoh sumber cahaya adalah Matahari,
Lampu Pijar, Lampu lilin, nyala api, kunang-kunang, dan lain-lain.
a.
Matahari
Matahari
merupakan Benda Sumber cahaya yang memancarkan sinarnya sendiri, dan Matahari
juga merupakan pusat tata surya dengan suhu 6.000 Kelvin. Sumber kalor di matahari merupakan hasil reaksi fusi atam
hidrogen. Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata –
rata bumi ke matahari adalah 149.600.000 Km.Jarak ini disebut satu satuan
astronomi (SA atau AU = Astronomical Unit).
(a) Matahari
b.
Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan
yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik
melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu
pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase)
kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. Energi listrik
yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar
dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar
dan diode cahaya,
maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di
samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar
lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
(b) Lampu Pijar
c.
Kunang-Kunang
Kunang-kunang adalah sejenis
serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari.
Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet
maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer,
dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai
96%.
Kunang-kunang
termasuk dalam golongan Lampyridae
yang merupakan familia
dalam ordo
kumbang
Coleoptera.
Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat
musim dan tropis
di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana
tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.
Kunang-kunang,
yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin,
menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya.
Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula
menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya,
sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka
untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh
bahwa mereka bukan makanan yang lezat.
Bagi
kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan.
Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina
jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang
jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.
Cahaya
kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan
antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga
dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya
kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka
biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian
belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar